Friday, September 26, 2014

Jembatan Akar Meghalaya, Hasil Rekayasa Alam Selama 20 Tahun


India memiliki populasi lebih dari satu miliar jiwa yang berarti negara ini memiliki wilayah daratan yang sangat luas. Masih ada banyak tempat di India yang belum terakses oleh infrastruktur memadai, apalagi dengan topografinya yang berupa pegunungan. 

Foto : Fixing Shadows

Foto : Ashwin Kumar

Foto : Raj Kumar
Salah satu lokasi remote area di India itu adalah di Meghalaya yang berlokasi di Timur Laut India. Wilayah ini didominasi hutan subtropis pegunungan. Dalam rangka mengakses lokasi tersebut, masyarakat lokal membuat rekayasa alam yang cerdik, sebuah jembatan akar yang hidup. 

Foto : Arshiya Boser

Foto : Vanlal

Foto : Ashwin Kumar
Wilayah Meghalaya tampaknya selalu diguyur hujan, sebab ini adalah salah satu tempat terbasah di planet ini. Curah hujannya stabil, dikombinasikan dengan medannya yang berat, berupa lereng bukit yang curam, dipenuhi dedaunan tebal di hutan. Orang-orang yang ingin menjangkau tempat ini, meski sekadar ingin mengabadikan gambar keindahan alamnya membutuhkan kesabaran untuk mengaksesnya.

Foto : Raj Kumar

Foto : Ashwin Kumar 

Foto : Fixing Shadows
Tanpa peralatan canggih, rasanya sulit untuk bisa menebang pohon di hutan ini sebagai dasar jembatan. Namun, orang-orang War Khasi, penduduk lokal setempat menggunakan rekayasa alam. Mereka mengetahui bahwa batu-batu mampu menjadi media tanaman, sehingga mereka cukup menanam batu di wajah tebing dan singai sehingga akar-akar pepohonan besar itu bisa melilitnya dalam waktu tertentu dan terus memanjang hingga ke tebing seberang.

Foto : Prateek Rungtar

Foto : Arshiya Bose

Foto : Seema Krishnakumar
Sungai ini hampir tak bisa dilewati jika sudah hujan, dan bukit-bukit curamnya menghalangi jalan masyarakat. Namun kini, masyarakat bisa melintasinya. Mereka menghubungkan akar dua pohon terbesar dimasing-masing tebing yang berlawanan. Kedua pohon itu adalah jenis pohon karet, Ficus benghalensis dan Ficus elastica.

Foto : Raj Kumar

Foto : Fixing Shadows

Foto : Pratham Books
Berapa lama masyarakat War Khasi melakukan rekayasa alam nan indah ini? Jawabannya adalah 20 tahun. Itu dihabiskan untuk menunggu agar akar ini menjadi cukup kuat hingga bisa menahan beban manusia di atasnya.

Sumber: Kuriositas, Flickr

1 comment: